PDAM: Arti, Peran, dan Layanannya dalam Penyediaan Air Bersih

Kebutuhan air bersih sudah menjadi bagian dari berbagai rutinitas sehari-hari seperti mandi, memasak, mencuci, atau bahkan bercocok tanam. Kualitas air bersih juga akan berdampak pada kesehatan sehingga pengelolaannya sangat penting untuk dikelola dengan baik.

PDAM adalah pihak yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mengatur pengolahan dan pengelolaan distribusi air bersih di setiap daerah. Setiap daerah memiliki layanan PDAM yang berbeda-beda sesuai dengan provinsi dan kotanya.

Meski berdiri sendiri, PDAM tidak hanya melakukan pengembangan terhadap kualitas layanan. PDAM juga bekerja sama dengan berbagai mitra resmi untuk memberikan kemudahan yang lebih nyaman bagi para pelanggannya.

Apa Itu PDAM?

PDAM singkatan dari Perusahaan Daerah Air Minum yang perannya mengelola distribusi air sebagai pihak pemerintah daerah. PDAM biasanya dikelola dalam skala provinsi yang seluruh atau sebagian sahamnya dikuasai oleh pemerintah daerah.

Sebagai salah satu unit usaha yang bergerak di sektor krusial, PDAM sebagai penyedia air bersih juga diawasi oleh aparat eksekutif maupun legislatif. Sejak zaman penjajahan Belanda, perusahaan air minum memang sudah dikelola negara secara modern.

Operasional maupun pengembangan PDAM dilakukan berkat peran besar pemerintah daerah. Dalam hal ini, regulasi, tarif air minum, hingga kebijakan strategis juga ditentukan oleh pemerintah daerah. Penentuan tarif air minum PDAM yang dilakukan pemerintah juga akan memberikan pengaruh pada besaran pendapatan. Keuntungan yang didapatkan PDAM akan masuk ke pendapatan pemerintah daerah sebagai pemegang saham terbesar.

Baca juga: Cara Cek Tagihan PDAM Semarang Lengkap dan Info Pembayarannya

Peran PDAM sebagai Pengelola Air Bersih

Peran PDAM sebagai Pengelola Air Bersih

Penggunaan air bersih harus tersebar hingga ke pelosok wilayah Indonesia untuk kebutuhan mandi, mencuci, memasak, dan juga untuk kebutuhan usaha. Akses air bersih di Indonesia diolah melalui proses modern dari sumber air hingga dialirkan sampai ke konsumen.

Sumber air yang berada di mata air, sungai, danau, dan gunung diolah menjadi air baku yang didistribusikan oleh PDAM. Jadi, sumber air dari berbagai mata air tidak bisa langsung dialirkan ke konsumen untuk kebutuhan air bersih sehari-hari di dalam bangunan.

PDAM bertugas untuk menguji air baku yang berasal dari sumbernya tersebut berdasarkan persyaratan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. PDAM harus menjaga persyaratan tersebut guna menjaga kualitas dari air baku yang sudah mengalami proses pengolahan.

Selain menjaga kualitas air bersih, PDAM juga perlu mempertahankan kinerja yang baik untuk memberikan kualitas pelayanannya. Kondisi PDAM harus sehat agar mampu mengoperasikan SPAM secara efektif dan efisien melalui manajemen internal yang kuat.

Setiap tahun dilakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan SPAM PDAM. PDAM akan dievaluasi berdasarkan standar kinerja sehat, kurang sehat, dan sakit. Proses evaluasi ini ditujukan guna meningkatkan meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan air minum.

Pengolahan Air PDAM

Secara umum, pengolahan air baku yang dilakukan oleh PDAM dilakukan dengan tiga cara yaitu proses fisika, kimia dan biologi. Pengolahan secara fisika biasanya dilakukan dengan memanfaatkan sifat mekanis dari air tanpa memberikan tambahan zat kimia.

Air PDAM juga mengalami proses pengolahan secara kimiawi yang seperti namanya akan melibatkan penambahan zat kimia. Fungsi proses pengolahan kimiawi biasanya ditujukan untuk menyisihkan logam-logam berat yang terkandung dalam air. Hal ini tentu dilakukan dengan standarisasi tertentu agar air aman dikonsumsi oleh konsumen.

Proses pengolahan secara biologi sedikit berbeda dengan memanfaatkan mikroorganisme tertentu. Peran dari mikroorganisme tersebut bertujuan untuk membantu menjernihkan air yang akan didistribusikan ke konsumen.

Baca juga: 6 Cara Cek Tagihan PDAM, Lengkap Online dan Offline

Perbedaan PDAM dan PAM

Perbedaan PDAM dan PAM (Pexels.com)

Meski sebutannya mirip, layanan PDAM berbeda dengan PAM. PDAM kepanjangan dari pemerintah daerah sementara Perusahaan Air Minum (PAM) dikelola oleh swasta. Agar bisa mengetahui perbedaan layanannya secara umum, berikut penjelasannya.

1. Status kepemilikan 

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, PDAM merupakan unit usaha yang termasuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Perusahaan berbadan hukum ini memiliki tugas untuk mengelola sarana dan prasarana yang berkaitan dengan air.

Secara umum, PDAM mengawasi sistem perpipaan dan menyalurkan air bersih berdasarkan standar kualitas yang baik untuk didistribusikan ke masyarakat. Distribusi air bersih tersebut juga menjadi hal yang dievaluasi agar PDAM terus menjalankan perannya sebagai penyedia air bersih ke seluruh pelosok wilayah Indonesia.

Sementara itu, PAM adalah perusahaan swasta yang dikelola oleh lembaga atau korporasi privat. Peran yang dilakukan PAM adalah keleluasaan dalam melakukan pengelolaan sumber daya air. Meski berwenang untuk melakukan pengelolaan sumber daya air, kepemilikan dan perizinannya masih dikuasai dan dikendalikan oleh negara. 

2. Pengelolaan sumber air bersih

PDAM mengelola sumber air perpipaan yang berasal dari sungai, mata air, danau, dan waduk. Kualitas air yang dihasilkan PDAM relatif lebih jernih dan hampir tidak berubah dan kuantitasnya pun lebih besar karena berasal dari air mengalir.

Meski sama-sama mendistribusikan air, sumber air PAM biasanya berasal dari air tanah, air hujan, air permukaan, dan sumur gali atau disebut juga sebagai sumber air nonperpipaan. Biasanya, hal ini juga berdampak pada kualitas air yang dihasilkan, tergantung dari asal sumber airnya.

Jika dipertimbangkan dari segi aksesnya, air nonperpipaan relatif lebih mudah diakses, tetapi kuantitasnya lebih terbatas dibandingkan air perpipaan. Akses air perpipaan berasal dari aliran air yang sumbernya terbarukan sehingga kuantitasnya juga lebih banyak.

3. Cakupan wilayah dan tarif layanan 

Baik PDAM maupun PAM memiliki cakupan wilayah yang luas karena hampir ada di setiap daerah provinsi baik kabupaten atau kota. Meski begitu, penyaluran air bersih pada praktiknya masih sulit ditemukan di sejumlah daerah pelosok yang sulit dijangkau. Dari sisi tarif airnya, layanan PDAM tentu relatif lebih murah dibandingkan dengan PAM.   

Meski begitu, PDAM juga terus melakukan pengembangan dan inovasi dengan berbagai layanan online seperti website dan aplikasi. Penggunaan fitur tersebut dapat memudahkan para pelanggan untuk mendapatkan informasi terkait tagihan air, pendaftaran pemasangan baru, hingga tarif yang berlaku. 

PAM yang pengelolaannya dilakukan oleh perusahaan swasta yang berbeda juga memiliki pelayanan dan fasilitas berbeda. Semua layanan PDAM juga disesuaikan berdasarkan kebijakan masing-masing perusahaan.

Baca juga: 7 Cara Mengatasi Token Listrik Gagal Terus dan Penyebabnya

4. Pembayaran tarif layanan

Baik PDAM atau PAM sama-sama memiliki skema pembayaran tagihan yang sama. Cara bayar tagihan PDAM maupun PAM juga sudah bisa dilakukan secara online maupun lewat agen atau mitra pembayaran resmi yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Pembayaran tagihan air bulanan tetap menjadi kebutuhan yang penting bagi masyarakat. Oleh karena itu, penyediaan layanan pembayaran bagi masyarakat juga harus tersebar di berbagai pelosok. Demi memenuhi kebutuhan tersebut, Anda bisa menjadi agen yang menyediakan layanan pembayaran dengan menggunakan ServerMitra sebagai server pembayaran yang tepercaya.

Tinggalkan komentar